Rabu, 15 Juni 2011
Londa, Goa pemakaman menyimpan keabadian Cinta Sepasang Kekasih
Londa adalah tempat pekuburan dinding berbatu dan patung-patung (tau-tau). Di dalamnya terdapat gua dengan banyak tengkorak kepala manusia. Obyek wisata Londa yang berada di desa Sandan Uai Kecamatan Sanggalangi’ dengan jarak 7 km dari kota Rantepao, arah ke selatan, adalah kuburan alam purba. Gua yang tergantung itu, menyimpan misteri yakni erong puluhan banyaknya, dan penuh berisikan tulang dan tengkorak para leluhur, tau-tau. Tau-tau adalah pertanda bahwa telah sekian banyak putra-putra Toraja terbaik telah dimakamkan melalui upacara adat tertinggi di wilayah Tallulolo. Gua-gua alam ini penuh dengan panorama yang menakjubkan ± 1.000 m jauh kedalam, dapat dinikmati dengan petunjuk guide yang sudah terlatih dan profesional.
Kuburan alam purba ini dilengkapi dengan sebuah “Benteng Pertahanan”. Patabang Bunga yang bernama Tarangenge, yang terletak di atas punggung gua alam ini. obyek ini sangat mudah dikunjungi, oleh karena sarana dan prasarana jalannya baik. Satu hal perlu diingat bahwa seseorang yang berkunjung ke obyek ini, wajib memohon izin dengan membawa sirih pinang, atau kembang. Sangat tabu/pemali (dilarang keras) untuk mengambil atau memindahkan tulang, tengkorak, atau mayat yang ada dalam gua ini.
Gua Londa memiliki kisah romantik Romeo-Juliet versi Toraja. Dikisahkan, ada sepasang kekasih yang dilarang berhubungan lebih lanjut dan kemudian bunuh diri. Kisah bunuh diri mereka ada dua versi. Versi pertama mengatakan mereka terjun dari tebing, tapi ada yang mengatakan mereka menggantung diri. Di gua Londa, tulang belulang sepasang kekasih ini diletakkan berdekatan.
Di atas pintu masuk goa di Londa terdapat patung-patung orang yang jenazahnya diletakkan di dalam goa. Patung-patung itu disebut tau-tau dalam bahasa Toraja. Tau-tau adalah patung miniatur dari jenazah yang dikuburkan di dalam gua. Hanya kalangan yang memiliki strata sosial tinggi yang dibuat patung miniaturnya. Tau-tau yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun ini rawan pencurian mengingat harganya tinggi karena nilai seni dan budayanya.
Dalam waktu tertentu, masyarakat Tana Toraja datang ke Goa Londa untuk ziarah ke makam para leluhur mereka. Ketika berada di dalam goa, mereka tak hanya berdoa, melainkan juga mempersembahkan sesaji, seperti sirih, pinang, serta aneka bunga. Seringkali, mereka membawa sesaji yang diyakini sebagai kesukaan dari sang mendiang, seperti rokok, sepiring makanan, serta sebotol air putih.
Dengan penghargaan ini Londa memantapkan statusnya sebagai salah satu andalan pariwisata Toraja dan Indonesia bahkan dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar